Warga Terdampak Bencana Menerima Bantuan dari Pemerintah Kabupaten Sigi dan Yayasan Relief Islami Indonesia

banner 970x250

Proses serah terima bantuan usaha bagi masyarakat yang terdampak bencana proyek Yayasan Relief Islami Indonesia berlangsung di Aula Kantor Bupati Sigi pada Kamis siang, (2/11/2023).

Serah terima tersebut disaksikan langsung oleh Pimpinan Yayasan Relief Islami Indonesia-Area Palu, Kadis Sosial Sigi, Ariyanto, Ketua BAZNAS Sigi, Hadi Wijaya, Pimpinan Bank Syariah Indonesia, para Camat, beberapa kepala desa, dan perwakilan mahasiswa dari Universitas Tadulako (Untad) Palu.

banner 970x250

Pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Sigi, melalui Wakil Bupati, Samuel Yansen Pongi, menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh Yayasan Relief Islami Indonesia – Area Palu.

Wakil Bupati mengungkapkan bahwa pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi di Kabupaten Sigi terbagi dalam dua periode.

“Pertama, antara tahun 2019 sampai akhir tahun 2021, bertujuan untuk mempercepat pemulihan pasca bencana. Setelah itu, dilanjutkan pada periode kedua, antara tahun 2022 sampai akhir tahun 2024, dengan tujuan menyelesaikan pemulihan pasca bencana,” kata Wakil Bupati.

Wakil Bupati menjelaskan bahwa pada periode kedua tahun 2022, terbitlah instruksi Presiden Nomor 8 tentang penyelesaian rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana gempa bumi, tsunami, dan likufaksi di Sulawesi Tengah.

“Amanat tersebut merupakan periode kedua yang menginstruksikan kepada jajaran Menteri Kabinet dan kami sebagai kepala daerah di wilayah PADAGIMO (Palu-Sigi-Donggala-Parimo) untuk menyelesaikan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana,” tuturnya.

Lebih lanjut, Wakil Bupati menjelaskan langkah-langkah yang diambil untuk mendukung penyelesaian rehabilitasi dan rekonstruksi pada 5 sektor yang terdampak bencana, yaitu perumahan, infrastruktur, sosial, ekonomi, pemerintahan, dan lintas sektor.

“Komitmen kami sebagai pemerintah daerah sangat tinggi untuk mendukung semua ini. Kami juga membuka pintu kerjasama multipihak untuk pemulihan sektor ekonomi produktif dan pengurangan risiko bencana, sesuai dengan visi pemerintah daerah 2021-2026 dan misi pembangunan jangka menengah daerah,” urainya.

Wakil Bupati menambahkan, “Semua ini bertujuan untuk meningkatkan kemandirian pangan, ketahanan ekonomi, dan kapasitas komunitas menghadapi risiko bencana berkepanjangan.”

Mengacu pada program unggulan pemerintah daerah dalam meningkatkan ekonomi kerakyatan, eks Kadis Koperasi dan UMKM Sigi ini, berupaya mendorong kolaborasi program dengan para pihak pentahelix.

“Saya berharap melalui kolaborasi pentahelix, kita dapat mempercepat penyelesaian pemulihan pada sektor ekonomi masyarakat terdampak bencana. Semoga proyek kerjasama ini terus kita tingkatkan dan lanjutkan hingga pada tahap pengendalian dan pelaporan, sehingga bantuan yang diberikan dapat berjalan efektif dan tepat sasaran dalam penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Sigi,” tukasnya.

Sebelumnya, Kabupaten Sigi merupakan salah satu daerah paling parah terdampak bencana pada tahun 2018, selain Kota Palu, Kabupaten Donggala, dan Parigi Moutong. Peristiwa tersebut menyebabkan banyak korban jiwa meninggal, terluka, dan warga yang mengalami kerugian harta bendanya.

Sumber: PIKP dan Persandian

banner 970x250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *